Minggu, 22 April 2012

THALASEMIA

Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik (penghancuran) congenital (kelainan bawaan) yang diakibatkan oleh kekurangan sintesa rantai polipeptida yang menyusun molekul globinh dalam Hb.

 Pembagian:
 1. Secara molekuler        : Thalasemia Alfa
                                                  Thalasemia Beta
 2. Secara klinis                   : Thalasemia mayor
                                                  Thalasemia minor

 Patofisiologi
 penyebab anemia pada thalasemiabersifat primer dan sekunder
 a. Primer : berkurangnya sintesis Hb A dan erytropoesif(proses pembentukan  erytrosit) yang infektif di sertai penghancuran sel erytrosit intra medular.
 b. Sekunder : defisiensi asam folat
                           destruksi erytrosit SRE dalam limpa dan hati

 Manifestasi klinis :
 Gejala awal pucat mulanya tidak jelas biasanya menjadi lebih berat dalam tahun pertama khidupan dan pada kasus yang berat terjadi dalam beberapa minggu setelah lahir
 - bila tidak ditangani dengan baik maka tumbuh kembang anak terhambat
 - tidak nafsu makan dan kehilangan lemak tubuh
 - anemia yang lama dan berat biasanya menyebabkan pembesaran jantung
 - hepatosis plenomegali (pembesaran hati dan limfa)
 - terjadi bentuk luka mongoloid/ rhodent like appearance
 - fraktur patologis akibat penipisan korteks tulang panjang
 -penyimpangan pertumbuhan akibat anemia dan kekurangan gizi menyebabkan perawakan pendek
 - hemosiderosis pada kelenjar endokrin (keterlambatan menarche dan gangguan perkembangan sifat sex sekunder, pancreas (diabetes), hati (sirosis), otot jantung (aritma , gagal jantung)

 Pemeriksaan penunjang:
 -Kadar Hb berkisar 3-9 g/dl
 -Erytrosit, memperlihatkan anisositosis (ukuran erytrosit bervariasi)
 -Tidak memiliki inti sel anuklea, besar tidak memiliki inti sel, kecil memiliki inti sel.

 Tata lamksana Thalasemia:
 a. Transfusi
 - Transfusi di berikan untuk mengatasi anemia
 - Yang diberikan adalah PRC (Packed Red Cell)
 hanya diberikan bila Hb kurang dari 8 g/dl

 b. desferal
 - Diberikan dengan tujuan untuk mengeluarkan kelebihan besi dari jaringan tubuh

 c. Spleknotomi
 - di indikasi bila terjadi hipersplenisme / limfa yang terlalu besar sehingga membatasi gerak pasien.
 -sebaiknya dilakukan pada umur 5 tahun keatas. Saat fungsi limfa dalam system imun tubuh telah dapat diambil alih oleh organ limfatosid lain

d. imunitas terhadap virus hepatitis B/c
 - Untuk mencegah infeksi virus tersebut  melalui transfuse darah.

 e. Transpalansi sum sum tulang
 - Perlu dipertimbangkan pada setiap kasus baru dengan Thalasemia Mayor.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites